Effects of Vitamin A and Iron Fortifïed Supplementary Food on Vitamin and Iron Status of Rural Preschool Children in Vietnam
نویسنده
چکیده
Seperti banyak negara yang. sedang berkernbang, Vietnam menghadapi berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi pada berbagai kelompok umur dan penduduk. Diantara masalah-masalah tersebut, kckurangan yitamin A, anemia defisiensi besi dan 8an88uan Pertumbuhan pada anak-anakprasekolahpadawaktu ini mendapat perhatian khusus. Prevalensi kekurangan vitamin A pada tahun 1985-1988 sebesar 0,077o, 7 kali lebih besar dari "cut offpoint" 0,0lVo yang ditetapkan WHO (1976). Survai mengenai kurang vitamin A secara nasional pada tahun 1994 menunjukkan prevalensi (0.005%) yang lebih rendah dari pada l<riteria (0.011o) yang ditetapkan WHO ( 1976) untuk anak prasekolah dan lebih rendah secara bermakna dari prevalensi 6 tahun yang lalu (0.07Vo). Anemin defisiensi besi didapati pada 60,5Vo arutk 6-24 buLon dan 29,87o pada kelompok 24-60 bulan, sedangkan 44,9Vo "stunted". Program Nasional Pemberian SuplementasiknpsulVitamin A setiap 6 buktnyang diselenggarakan sejaktahun 1988 berhasilmeningkntkan status vitamin A anak-anak prasekolah. Namun demikian, beberapa penelitian di luar Vietnam menunjukkan bahwa cara suplementasi semacam ini tidak dapat mempertahankan kadar retinol serum sampai pembeian suplementasi beikutnya. Di Vietnam tidak ada program intervensi zat besi dan suplementasi dengan bahan makanan yang difurtifikasi untuk anak -anak prasekolah. Suatu strategi yang mungkin dapat dilaksanakan untuk mencegah penurunan kadar retinol serum, mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi yang tinggi dan 8an88uan pertumbuhan anak prasekolah Vietnam adalah intervensi dengan memberikan bahan makanan yang difurtifikasi vitamin A dan zat besi. Berbagai bahan makanan yang disukai anak-anak seperti susu skim, susu sapi segar, tepung terigu, biskuit dan gula telah diteliti untuk dipakaipadafortifikasi bahan makanan dengan vitamin A dan zat besi. Susukedelai biasa dikonsumsi di Vietnam, disukai anakanak prasekolah, harganya murah dan mengandung protein bermutu tinggi. Apalah susu kedelai dapat dipakai untuk fortifikasi? Tujuan penelitian ini mempelajari pengaruh konsumsi susu kedelai yang difurtifikasi dengan vitamin A dan zat besi secara teratur, untuk mencegah penurunan kadar retinol dan meningkatkan status zat besi anak prasekolah Vietnam setelah mendapat satu kali suplemen vitamin A dosis tinggi dan tunggal (200.000 UI). Penelitian ini adalah studi masyarakat yang terdiri dari lima bagian: tes "relative bioavailability" susu kedelai yang difurtifikasi, tes "acceptability" susuyang difurtifikasi dengan vitamin A (300 ltgR4) dan zat besi (5 1t'g pyrophosphate) pada anakanak.prasekolah, studi pada anak-anak prasekolah daerah pinggir kota, studi pada anak prasekolah daerah pedesaan, dan studi intervensi. Anak-anak prasekolah yang diteliti adalah pengunjung "day care centers"/tempat penitipan anak dan berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Tes "bioavailability" susu kedelai yang difurtifil<asi ditakukan pada sukarelawan dewasa di laboratorium SEAMEO-TROPMED-RCCN, Jakarta dan hasilnya 45Vo/ Tes "acceptability" susu kedelai yang difurtffikasi dilakukan pada anak-anak prasekolah dari daerah pedesaan di tempat penitipan anak di Vietnam. Ternyata susu ke'delai yang difurtif.kasi disukai oleh semua anak. Studi di daerah pinggir-kota dilakukan dalam bulan Januari 1995 pada 438 anak prasekolah dari 2 kelompok masyarakat pinggir kota Hanoi. Studi di daerah pedesaan diselenggarakan dalam bulan Juli 1995, pada 417 anak prasekolah dari sekelompok masyarakat pedesaan propinsi Hatay. Kedua studi ini dindakan satu bulan setelah anak-anak m.endapat kapsulvitaminA dosis tinggitunggal, dari Program Pembagian KapsulVitaminANasionalditempatpenitipananak, padaanaklaki-taki dan perempuan berumur 8-62 bulnn. Hasil studi menunjukkan konsumsi makanan sehari-hari anakanak tidak adekuat, terutama besi-heme dan retinol rendah. Angka infeksi saluran pernafasan akut lebih tinggi secara bermakna (3060Vo) di daerah pinggir kota dibanidngkan dengan di daerah pedesaan (7,9qo). Persentase diare tidak berbeda bermakna antara daerah pinggir kota 13,iVo1 dan daerah pedesaan (2,6Vo). Infeksi Ascaris tinggi, di daerah pinggir kota 64,6Vo dan di daerah pedesaan 64,57". Infeitasi Trichuris lebih tinggi secara bermakna di dnerah pinggir kota (I6,2Vo) dibandingkan dengan di daerah pedesaan (10,7Vo). Tidak terdapat infestasi cacing tambang. Kadar retinol serum anak-anak prasekolah daerah pedesaan lebih rendnh secara bermakna dari pada daerah pinggir kota ( I ,010,21 versus I ,34tp,24 ltnol/L). Persentase Kurang Vitamin A (retinol serum < 1,05 ltmol/L) Iebih tinggi secara bermakia di daerah pedesaan (57,5Vo) daripada di daerahpinggir kota (6,98ù. Persentase anemia (Hb<1 10 S/L) 20,6Vo di claerah pinggir kota dan 20Vo di daerah pedesaan. Angka rata-rata fenitin serum anak-anak daerah pedesaan 29,3+13,7 1tg/L dan 26,5% ànai-anak kndar ferritin serumnya kurang dari 20 1t g/L. Hasil peneLitian juga menunjukkan bahwa angka Hb anak prasekolah di kedua daerah penelitian sejaiar dengan angka-angka retinol serum. Keadaan pertumbuhan fisik anakanak di kedua daerah buruk tenpi persentase "stunting" lebih tinggi secara bermalua pada anak prasekolah di daerah pedesaan (55,6Vo) dari pada di daerah pinggir kota (37,4Vo). Persentase "underweight" juga lebih tinggi secara bermakna di daerah pedesaan (53Vo) daipada di daerah pinggir kota (44,1Eù. Kedua studi menunjukkan bahwa status gizi anak-anak prasekolah daerah pinggir kota dan pedesaan buruk, tetapi lebih buruk di daerah pedesaan. Berdasarkan hasil-hasil tersebut diatas studi intervensi dilakukan di daerah pedescutn yang sama dan dengan jumlah serta subjek yang sama. Studi interven.çi dilakukan pada 417 anak-anak prasekolah berumur 6-62 bulan, dai kelompok masyarakat yang sama dan anak-anak lidak mendeita penyakit berat dan alergi makanan. Tinja subjek dipeiksa sebelum mereka dibagi dalam 3 kelompok secara acak; subjek dengan tinjayang mengandung telur cacing kemudian mendapat obat cacing Mebendazole. Setiap anak dalnm kelompok, mendapat, per hai, 30 gram susu kedelai yang difurtffiknsi (FSBM), 30 gram susu kedelai yang tidak difurffikasi (UFSBM) dan j2 113
منابع مشابه
Effect of zinc and iron supplementation on vitamin A status of primary school children
Background: Micronutrients deficiency is one of the most health problems in the world. Iron and zinc deficiency and their interaction with vitamin A are important, too. The aim of this study was to investigate the effects of supplementation of iron and zinc, alone or combined, on vitamin A status of primary school children. Material and methods: The study was a randomized double-blind clinica...
متن کاملVitamin D Status in Children with Iron Deficiency and/or Anemia
Background Iron and vitamin D inadequacy are both essential wellbeing issues, an extra advancement has been the vitamin D extra skeletal role. Late collecting proof demonstrates that vitamin D inadequacy is pervasive in people with pallor, we meant to recognize a potential relationship between vitamin D lack and iron insufficiency. Materials and Methods A case control study was done in Erbil, I...
متن کاملThe Effects of an Oil and Wheat Flour Fortification Program on Pre-School Children and Women of Reproductive Age Living in Côte d’Ivoire, a Malaria-Endemic Area
Anemia and micronutrient deficiencies are widespread in sub-Saharan Africa, but the impact of food fortification is still debated. The objective of this study was to estimate the iron and vitamin A status of preschool children (PSC) and women of reproductive age (WRA) in households consuming fortified oil and wheat flour. The survey was cross-sectional in a rural and an urban area. Data on demo...
متن کاملEffect of acute aerobic activity after a period of taking vitamin C supplement on Iron status and hematological indices of professional football players
Vitamin C consumption is important in Iron absorption. Therefore, the purpose of this study was to investigate the effect of acute aerobic activity after two weeks vitamin C supplementation on Iron status and hematological indices in club football players. In this quasi-experimental study, 40 club football players from Khuzestan province were randomly divided into two groups of vitamin C and pl...
متن کاملThe Micronutrient Status of Children Aged 24–60 Months Living in Rural Disaster Areas One Year after the Wenchuan Earthquake
OBJECTIVE In order to evaluate micronutrient status of children aged 24-60 months living in rural disaster areas after one year of the earthquake in Wenchuan. DESIGN After one year of Wenchuan Earthquake, using PPS sampling methods, a total of 270 children from six-randomized townships near seismic center, in each township sample size consisted of 30 to 50 children, were sampled for evaluatin...
متن کاملThe effects of different dietary vitamin C and iron levels on the growth, hematological and immunological parameters of rainbow trout Oncorhynchus mykiss fingerlings
A 60-days growth trial was conducted in a flow-through culture system to examine the effects of different dietary vitamin C and iron levels on the growth, hematological and immunological parameters of rainbow trout (Oncorhynchus mykiss) fingerlings (with average initial weight of 5.12 ± 0.02 g). Three levels of vitamin C (150, 200 and 250 mg kg-1 diet) and iron (5, 7 and 9 mg kg-1 diet) (as fer...
متن کامل