Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Mengenai Penggunaan Human Diploid Cell Dalam Proses Produksi Vaksin Polio

Latar Belakang : Vaksin merupakan suspensi mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, protein antikgenik dari berbagai organisme tadi diberikan untuk mencegah, meringankan, mengobati penyakit-penyakit menular. pertama kali tercatat pada tahun 1769, dipublikasikan oleh Edward Jenner, yaitu specimen berasal lesi lengan seseorang terinfeksi Cowpox. Human Diploid Cells (HDC) salah satu sel digunakan mengkultur virus akan dijadikan vaksin. HDC aborsi manusia ini banyak Polio IPV dan OPV, Rabies, Rubella, Measles, Varicella-Zooster, Hepatitis A. Tujuan polio vaksin diwajibkan anak dijadwalkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dibagi menjadi dua jenis, (Inactivated Vaccine) OPV (Oral Vaccine). Metode Jenis Penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Populasi mahasisa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI ketiga memenuhi syarat. Cara pemilihan sampel simple random sampling. Hasil dilaksanakan selama 3 hari kuesioner, 100 responden didapatkan persentase jumlah kuesioner Pengetahuan mengenai Cell berdasarkan Tingkat Pendidikan pengetahuan baik sebanyak 5% 7% pertama. cukup 23% tingkat 28% kurang 9% Persentase 15% 19% 18% 31% 4% 13% Kesimpulan Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dalam Polio. Dalam pandangan Islam, penggunaan hukumnya mubah karena prinsip Dharuriyat bertujuan mempertahankan nyawa Hifdz an-nafs ancaman penyakit.