Review: Kandungan Kimia Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan Pembuktian In Silico sebagai Inhibitor SARS-CoV-2

Pada akhir tahun 2019, dunia dilanda wabah COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dapat menular secara cepat melalui droplet pada saat seseorang batuk, bersin, bahkan berbicara. Penyebaran ini dicegah dengan meningkatkan sistem imun tubuh. Jahe merah merupakan salah satu tanaman mengandung banyak senyawa kimia menjadi imunomodulator bagi Jumlah minyak atsiri, gingerol, dan diarilheptanoid terkandung dalam jahe berturut-turut sebanyak 194, 85, 28 jenis. Studi in silico digunakan untuk memprediksi potensi dari sebagai imunomodulator. Metode terbukti menganalisis memiliki klinis periode singkat biaya murah. Dari hasil penelusuran beberapa penelitian pendekatan , diperoleh bahwa aktivitas inhibitor SARS-CoV-2 diantaranya adalah cyanin, gingeronone A quercetin . Kata Kunci: Merah, SARS-CoV-2, Immunomodulator, In Silico, Molecular Docking At the end of world was hit by COVID-19 outbreak. disease caused which can be transmitted quickly through droplets when a person coughs, sneezes, or even talks. The spread this prevented increasing body's immune system. Red ginger is plant that contains many chemical compounds an immunomodulator for body. number volatile oil compounds, gingerols, and diarylheptanoids contained red were types, respectively. studies applied to predict potential as immunomodulator. This method proven able analyze have clinical short period low cost. It found A, with inhibitory according several reports using approach.