Realitas Keagamaan dan Problematika Keilmuan Islamic-Studies

Artikel ini fokus terhadap teoritisasi ilmiah fenomena Islamic Studies di Perguruan Tinggi Berbasis Pesantren. Pertanyaan riset adalah bagaimana basis filosofis metodologi dalam mengantisipasi problematika reduksionis Pesantren? Sedangkan perspektif yang digunakan pandangan Peter L. Berger tentang konstruksi realitas sosial. Oleh karenanya, memakai pendekatan kualitatif dan pengambilan datanya menggunakan interview mendalam, observasi partisipan, serta dokumentasi. Informan diinterviu terdiri atas: dekan Fakultas Agama Islam UNUJA, dua dosen rektor Inaifas, wakil I satu mundir Ma’had Aly Nuris, Nuris. Riset menemukan bahwa jika Pesantren melihat diri individu sosial secara integratif. Bahkan ia juga memiliki makna fungsionalitas agama (Islam), individual, dialektika antropologis transendental mampu menangkap zona belantara kesemestaan keberagamaan individu. Karenanya, bukan hanya sebagai medium legitimasi pada universum simbolik, tapi mengurai dimensi teologis melingkup (objek) tindakan (subjek).