MAKNA KIDUNG SINGGAH-SINGGAH PADA RITUAL BEDHOL PUSAKA SATU SURO DI PONOROGO

Penelitian ini merupakan kajian etnolinguistik yang bertujuan untuk menganalisis makna Kidung Singgah-Singgah terdapat dalam ritual Bedhol Pusaka Satu Suro di Ponorogo. Ritual bentuk napak tilas atau mengenang terbentuknya dilakukan dengan mengambil tiga pusaka Bathoro Katong, pendiri sekaligus adipati pertama Pengumpulan data menggunakan metode simak teknik rekam dan catat. Sumber instrumen penelitian berupa lisan tulisan diperoleh melalui informan terlibat penelitian, yaitu pelaku tersebut. Data dituturkan Analisis kontekstual konteks turunan penutur lawan tutur. mengkaji Singgah-singgah dilantunkan oleh tersebut memfokuskan pada aspek makna. Adapun penyajian hasil deskriptif, formal, informal. Teori digunakan adalah konseptual asosiatif Geoffrey Leech. Hasil menunjukkan bahwa bahasa yakni Jawa, Jawa Kuno, Arab. jenis ditemukan asosiatif, konotatif, afektif, kolokatif, reflektif. Namun mendominasi konotatif afektif keempat bait kidung. Secara keseluruhan, sebagai upaya tolak bala mengingatkan manusia selalu mengingat menyembah Tuhannya.