Konstruksi Yesus sebagai Anak Allah dalam Teologi Politik

Makna “anak Allah” seringkali diwarnai dengan penggambaran secara teologis-filosofis para teolog pasca abad pertama. Melalui penelitian ini akan melihat konsep dalam terang situasi sosial-politik pertama dimana penulisan kitab Roma dikerjakan. pembukaan Roma, Paulus menyampaikan pesan yang berbeda, kekuasaan adalah milik Kristus sehingga ketundukan, penyembahan dan kebergantungan umat hanya kepada Kristus, Anak Allah, bukan kaisar. kritik tersebut, langsung terlibat politik. metode biblikal eksegesis, penulis menegaskan bahwa 1:3-4 memiliki relevansi bagi peran politik pembaca saat ini. Penulis menemukan terkait makna anak Allah Gereja tidak selalu berada pada posisi patuh, tetapi dapat bersikap kritis; sekalipun kritis, tetap mendorong jemaat untuk bertindak kekerasan; sikap kritis terhadap negara dilakukan di wilayah ideologi; Yesus Idealnya, teladan Para Penguasa. tulisan ini, membawa alternatif penafsiran konteks