Konsep Waḥdat Al-Wujūd dalam Tasawuf Sunan Bonang

Artikel ini merupakan pembahasan tentang gagasan Waḥdat al-Wujūd dari Sunan Bonang, yang salah satu ulama terkemuka dikenal sebagai Wali Songo. Terdapat perbedaan kesimpulan dalam kajian sarjana Orientalis dan Indonesia terdahulu sejarah Bonang ajarannya, dikarenakan sumber rujukan disisipi mitos, legenda, kebenaran ceritanya senantiasa samar. Pemikiran ajarannya tasawuf disajikan melalui simbol-simbol budaya, seperti karakter, sangkar, burung, topeng, wayang, cermin, bayangan dapat menimbulkan berbagai penafsiran rancu. Oleh karena itu, Songo masih disalahpahami oleh kebanyakan para “Manunggaling Kawula Gusti”, sebuah konsep erat kaitannya dengan pantheisme monisme. Dalam jelas, bahwa pemikiran adalah paling otoritatif Wahdat al-Wujud benar-benar mencerminkan ajaran di Jawa. dipahami diajarkan berbeda Manunggaling Gusti, yakni bersatunya hamba Tuhan (al-Ittihad wa al-Hulul) menjadi pemahaman keliru. Kajian menggunakan metode kepustakaan merangkumi pengumpulan data analisa semantik (Semantic content Analysis). Diharapkan menggambarkan benar pada khususnya umumnya, maksud untuk melindunginya miskonsepsi esoteris (ahli Kebatinan).