Konsep Liberalisme Politik John Rawls sebagai Jawaban terhadap Tantangan Masyarakat Plural dan Kritik atasnya

This article aims to explore critically John Rawls’ concept of political liberalism which is meant be a response the conflict and contestation ideologies, religions, other comprehensive doctrines in contemporary plural society. The key question how universalized principles justice can formulated conditionof radical pluralism characterized by different doctrines. In answering this question, Rawls suggests overlapping consensus public reason. While taking accountof fundamental contribution thought process overcoming conflicts society, essay discusses further some weaknesses liberalism, at thesame time proposes new model philosophy provides room for dissent. called liberal fundamentalism. Fundamentalism basically expressesitself sphere form liberality. argues that fundamentalism create social condition where moral differences are accepted, respected, recognized.
 Abstrak
 Tulisan ini bertujuan membahas secara kritis konsep liberalisme politik sebagai jawaban atas konfl ik dan kontestasi pandangan hidup atau doktrin komprehensif yang menandai masyarakat kontemporer plural. Pertanyaan pokok dibahas dalam tulisan ialah, bagaimana prinsip-prinsip keadilan berlakuumum dapat dirumuskan kondisi factum pluralisme pertarungan doktrin-doktrin tersebut. Untuk menjawab pertanyaan ini, menganjurkan dua yakni Tanpa mengabaikan kontribusi menyelesaikan konflik plural, lebih jauh menunjukkan kelemahan Rawls, sebuah filsafat baru harus memberi ruang bagi disensus-disensus fundamental. Filsafat itu dinamakan posisi fundamentalisme liberal. Sebuah mengungkapkan diri di publik bentuk liberalitas. Artinya, pertentangan-pertentangan etis fundamental, namun dihadapi dengan sikap pengakuan penghargaan perbedaan