Kisah Para Rasul 4:32-37 sebagai model diakonia integratif partisipatoris

Pandemi Covid-19 mendisrupsi seluruh tatanan hidup manusia termasuk gereja. Gereja ‘dipaksa’ menerapkan pola berbeda pada konteks new normal. Tulisan bertujuan meneliti aspek pelayanan diakonia gereja untuk mengaktualkan model baru sebagai solusi, khususnya menyangkut kebutuhan umat. Dalam perubahan eksesif, tidak cukup memberi solusi dengan yang hanya dibebankan satu departemen di Butuh terintegrasi, tertuju pemenuhan materi juga perhatian psikis dan spiritual terdampak. Urgensinya konstruktif menyinergikan komponen, menyentuh batin. Tanpa bermaksud menafikan praktik gereja, tulisan berupaya menawarkan bersifat terintegratif partisipatoris. Penelitian terfokus praksis Kisah Para Rasul 4:32-37. Metodologi penelitian dilakukan melalui kajian hermeneutika, fokus penekanan historis sosial. Hasil eksegesis akan dirangkum menjadi partisipatoris terintegratif.