Perbedaan Massa Lemak Antara Pengukuran Skinfold Caliper dengan Bioelectrical Impedance analysis (BIA) pada Atle

Penelitian mengenai pengukuran massa lemak menggunakan alat Skinfold Caliper (SKF) dan Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) pada atlet sudah banyak dilakukan. Keakuratan metode skinfold caliper tergantung teknik pengukuran, keahlian, pengalaman dari pengukur, sedangkan BIA lebih ringkas, hemat waktu, mudah digunakan. Tujuan adalah untuk menganalisis perbedaan rata-rata persentase tubuh antara SKF dengan binaraga, angkat berat, besi. Desain penelitian crossectional. Data dikumpulkan secara langsung terhadap 30 (21 laki-laki 9 orang perempuan). Pengukuran dilakukan mengukur berat badan, tinggi persen BIA, SKF. Perbedaan dianalisis uji multiple paired t-test. Hasil menujukkan adanya rata- rata BIA. Secara umum berdasarkan jenis kelamin, olahraga, IMT terdapat yang bermakna (p<0,05). Rata- kaliper 18,91 24, 27. Berurutan besi, laki-laki, perempuan, status gizi normal, lebih, moderate obes, severe obes yaitu : 12,05; 21,77; 17,67;17,31; 22,67;11,75; 17,83; 23,05; 34,99. Persentase 15,34; 28,58; 21,59; 21,99; 29,60; 16,47; 23,69; 29,32; 36,00. Kesimpulan IMT, kecuali kelompok obese
 Kata Kunci: Atlet, biolelectrical impendance analysis (BIA), gizi, skinfold,